Pendidikan Anak Pra Sekolah
A.
Mengenal Pendidikan
Anak
Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang diberikan
kepada anak-anak atau pendidikan dasar pertama yaitu sekolah dasar (SD). Sistem
pendidikan inin juga sering dinamakan dengan pendidikan usia dini atau PAUD.
Sistem pendidikan pra sekolah ini pertama kali dikenal oleh masyarakat ketika
mereka mulai menyadari arti pentingnya mendidik anak sejak dini.
Adapun tujuan utama dari pendidikan pra sekolah adalah
untuk mengembangkan tingkat kecerdasan dan mental baik secara fisik dan rohani,
serta membentuk karakter anak agar bisa mengatur perasaan emosi serta punya
jiwa sosial yang tinggi.
Adapun pelajaran yang diberikan pada sistem pendidikan
pra sekolah tidak hanya melalui perkataan saja, namun justru lebih mementingkan
pada bentuk-bentuk permainan edukatif dan kabdungan moral yang tinggi. Jadi
anak tidak akan merasa terbebani dan tetap bisa melewati masa kanak-kanaknya
yang penuh kegembiraan bersama teman-teman sebayanya.
B.
Ciri-ciri Anak Pra
Sekolah / TK
Ciri-ciri anak TK dan Prasekolah yang dikemukakan meliputi
aspek fisik, sosial, emosi, dan kognitif.
·
Ciri Fisik Anak
Prasekolah atau TK
Penampilan
maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam
tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki
penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang
dilakukan sendiri. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan
istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus
beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak.
·
Ciri Sosial Anak
Prasekolah atau TK
Anak
lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
Patten (1932) dalam social participation
among praschool children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain
bebas di sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial :
-
Tingkah laku
unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri disekitar
anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
-
Bermain soliter
anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan.
-
Tingkah laku
onlooker anak yang menghasilkan tingkah laku dengan mengamati.
-
Bermain paralel
anak-anak bermain bersama berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama
dengan anak lain.
-
Bermain asosiatif
anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi.
-
Bermain kooperatif
anak bermain dalam kelompok dimana ada organisasi.
·
Ciri Emosional Anak
Prasekolah TK
Anak
TK cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah
sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
Iri
hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
·
Ciri Kognitif Anak
Prasekolah TK
Anak
prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang
berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk
berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
Kompetensi anak perlu dikembangkan
melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan
wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar
anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :
a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan
anak.
b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan
anak.
c) Berikana kesempatan kepada anak untuk meneliti.
d) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan keterampilan.
e) Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan
lingkungannya.
f) Kagumilah apa yang dibuat anak.
g) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan
dengan hangat dan dengan ketulusan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar