Sabtu, 08 April 2017

MINI PROJECT : PENDIDIKAN PRASEKOLAH DI TK PERWANIS

MINI PROJECT : PENDIDIKAN PRASEKOLAH DI TK PERWANIS
                                
TOPIK      :  (9) Ruang Lingkup Pendidikan Usia Prasekolah
 JUDUL      :   Pendidikan Anak Prasekolah di TK PERWANIS

Bobby Andrean (16.160)
M. Ridho NST (16.165)
Tamara Dwi Astari (16.178)
Putri Dina Lorenza (16.185)
Putri Dwinastiti (16.200)
Karin Dira Amira (16.222)
Ifan Lubis (16.223)



BAB 1 :  PERENCANAAN

1.1              PENDAHULUAN
Pendidikan prasekolah adalah hal yang menarik perhatian orang tua, masyarakat, dan pemerintah sebagai pengambil keputusan. Seiring berkembangnya zaman, orang tua menyadari bahwa kualitas pada masa anak-anak (early childhood), termasuk masa prasekolah, merupakan cermin kualitas bangsa di masa depan.
Pada masa kini, kebanyakan orang tua berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah secepat mungkin dengan alasan agar anak pintar lebih cepat dari anak-anak lainnya. Yang menjadi fokus penelitian ini adalah apakah kegiatan atau pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan prasekolah masa kini sudah sesuai dengan tahapan perkembangan atau kurikulum yang semestinya?

1.2              LANDASAN TEORI
1.2.1    Sejarah dan Tokoh
Sebagai ayah pendidikan anak usia bayi, Frederich Wilhelm Froebel, sangat mempengaruhi rancangan model sekolah prasekolah di seluruh dunia masa kini. Ia menciptakan garden of children atau kindergarten (Taman Kanak-Kanak) dimana pendidikan di dalamnya perlu mengikuti sifat anak pada masa itu, yaitu bermain. Hal penting lainnya adalah dasar bagi kurikulum yang dirancang Froebel, yaitu gift (objek yang dapat dipegang dan digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran, warna, dan menghitung), occupation(materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengikuti pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll), nyanyian, dan permainan yang mendidik.

1.2.2    Anak Prasekolah
Menurut Biechler dan Snowman (1993), anak prasekolah adalah anak usia 3-6 tahun. Snowman (1993) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah yang biasanya ada di TK. Ciri-ciri yang dikemukakan meliputi :
Ciri Fisik :
         Sangat aktif, menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri
         Kemampuan motorik kasar lebih berkembang daripada kemampuan motorik halus
         Memiliki kesulitan dalam memfokuskan pandangan pada objek kecil yang menyebabkan koordinasi tangan dan mata belum sempurna
        Anak laki-laki lebih terampil melakukan kegiatan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih terampil melakukan kegiatan motorik halus

Ciri Sosial :
        Umumnya memiliki satu atau dua sahabat berjenis kelamin sama, namun cepat berganti karena anak sangat mudah menyesuaikan diri
         Kelompok bermain kecil dan tidak terstruktur
         Perselisihan sering terjadi namun tidak akan berlangsung lama, biasanya karena perebutan mainan
         Memiliki kesadaran akan gender dan sex typing

Ciri Emosional :
         Cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka dan lebih sering berperilaku               tempertantrum

Ciri Kognitif :
         Sudah terampil berbahasa dan sangat senang berbicara
         Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi sesuai dengan minat

1.2.3        Pendidikan Prasekolah
Menurut The National Association for The Education of Young Children (NAEYC), pendidikan prasekolah (early childhood education) adalah pelayanan yang diberikan dalam tatanan masa kanak awal. Fungsi pendidikan prasekolah sendiri merupakan sebagai persiapan anak untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih matang.
Menurut UU RI No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 (2), pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasai pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup.

1.2.4        Bermain
Menurut Bergen (1988), bermain dalam tatanan pendidikan prasekolah dapat digambarkan sebagai berikut :
       Bermain bebas ; kegiatan bermain dimana anak berkesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan memilih bagaimana menggunakan alat tsb
    Bermain dengan bimbingan ; kegiatan bermain dimana guru memilih alat dan anak dapat memilih untuk menggunakannya dengan konsep tertentu
      Bermain dengan diarahkan ; kegiatan bermain dimana guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas khusus

Melalui kegiatan bermain, guru mendapat gambaran tentang tahap perkembangan dan kemampuan umum anak. Bentuk bermain tersebut :
Bermain Sosial
Dengan bentuk seperti ini, guru dapat melihat partisipasi anak dalam suatu kegiatan bermain dan akan menunjukkan derajat partisipasi berbeda. Parten (1932) dan Brewer (1992) menjelaskan berbagai derajat partisipasi anak :
        Solitary Play ; anak bermain sendiri tanpa menghiraukan anak lainnya
        Onlooker Play ; anak hanya sebagai penonton dalam permainan tersebut
     Parallel Play ; anak menggunakan mainan yang sama atau meniru cara anak lain bermain, namun tetap bermain sendiri
        Associative Play ; anak bermain bersama namun permainan tidak terstruktur
        Cooperative Play ; anak bermain bersama dengan aturan-aturan tertentu

1.2.5    Praktik Pendidikan Anak Prasekolah
Pada tahun 1986, NAEYC meneliti isu praktik yang cocok dikembangkan pada program masa awal anak-anak. Dalam suatu studi, anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dengan praktik yang cocok menurut dokumen yang diterbitkan NAEYC memperlihatkan perilaku kelas yang lebih cocok dan kebiasaan belajar yang lebih baik (Hart & others, 1993).
KOMPONEN
PRAKTIK YANG COCOK
PRAKTIK YANG
TIDAK COCOK
Perkembangan bahasa, melek huruf, dan
perkembangan kognitif
Mendengar dan membaca cerita, bermain drama, mengikuti kunjungan lapangan, berbicara secara informal dengan anak-anak dan orang dewasa lain
Mengenal huruf tunggal, membaca alphabet, menyanyikan nyanyian alphabet, mewarnai sesuai pola, menulis huruf di atas pola yang sudah tercetak
Mengembangkan pemahaman konsep diri dengan berinteraksi dengan lingkungan, mencari solusi atas masalah konkret, mempelajari matematika, sains, ilmu sosial, kesehatan yang diintegrasikan melalui kegiatan bermakna
Pelajaran menekankan perkembangan keterampilan secara terpisah melalui ingatan. Perkembangan kognitif anak dilihat sebagai terkotak-kotak dalambidang pelajaran, dan jadwal disusun untuk setiap pelajaran itu
Perkembangan fisik
Mengembangkan otot besar melalui berlari, melompat, melakukan kegiatan di luar rumah dan direncanakan setiap hari
Peluang untuk mengembangkan otot besar terbatas karena belajar terfokus di dalam ruangan
Mengembangkan otot kecil melalui melukis, menggunting, dll
Kegiatan otot kecil terbatas pada menulis dengan pensil, mewarnai bentuk yang sudah digambar sebelumnya, dll
Perkembangan astetika dan motivasi
Mengekspresikan diri dengan seni dan musik difasilitasi oleh alat seni
Seni terdiri dari mewarnai sesuai contoh, menyanyi mengikuti arahan guru
Keingintahuan untuk memahami dunia digunakan untuk memotivasi anak untuk terlibat dalam belajar
Anak diwajibkan berpartisipasi, untuk memperoleh hadiah atau untuk menghindari hukuman
Namun semakin berkembangnya zaman juga menuntut perubahan praktik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan prasekolah, namun tetap disesuaikan dengan tahap perkembangan anak sehingga menghasilkan perilaku yang diinginkan serta menjadi persiapan yang matang untuk anak masuk ke kelas satu.

ALAT/BAHAN
Kamera
Notes
Pulpen

1.4 Analisa Data
            Data di peroleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah yang telah di tentukan. Data yang telah di peroleh akan diolah sesuai dengan teori pendidikan anak pra sekolah.

1.5 SAMPEL PENELITIAN DAN LOKASI PENGAMBILAN DATA
            Sampel : Siswa dan guru kelas TK A di TK Perwanis
            Tempat : TK PERWANIS Jln. Sei Batang serangan No. 4 Medan


JADWAL PELAKSANAAN
URAIAN
TANGGAL
Diskusi pemilihan topik
10 maret 2017
Diskusi pemilihan judul
17 Maret 2017
Observasi
23 Maret 2017
Pengolahan data
6 April 2017
Diskusi kelompok
6 April 2017
Pembuatan poster
8 April 2017
Posting Blog
9 April 2017

 BAB 2 : PELAKSANAAN
SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
10 Maret 2017 : Diskusi pemilihan topik
17 Maret 2017 : Diskusi pemilihan judul dan teori
23 Maret 2017 : Observasi
06 April 2017 : Pengolahan Data
06 April 2017 : Diskusi kelompok
08 April 2017 : Pembuatan poster
09 April 2017 : posting blog

BAB 3 : LAPORAN DAN EVALUASI
Laporan
1.      Jadwal Kegiatan (kamis 23 Maret 2017)
08.30 - 09.40 : Sesi kelas pertama
09.40 – 10.00 : Istirahat, Bermain bersama diluar kelas, cuci tangan dan berdoa
10.00 – 10.15 : makan bersama di dalam kelas
10-.15 – 11.00 : Sesi kelas kedua, Pulang
2.      Sistematika Observasi
·         Kelompok tiba di TK Perwanis pukul 08.30. anak anak sedang melangsungkan sesi kelas pertama.

·         Pukul 09.00 anak anak sedang mengerjakan soal yang ada di buku berupa mencocokan gambar satu dengan yang lain dan melukis.

Kelas yang berisi 15 orang, namun yang hadir hanya 12 orang pada hari Kamis, 23 Maret 2017. Kelas dipimpin oleh satu orang guru, yaitu Ibu Halimah. Kelas berukuran kurang lebih 5x5 m dengan tiga meja besar. Dinding kelas diisi dengan hasil karya anak-anak.

Pukul 09.40 anak-anak selesai sesi kelas pertama. Anak-anak diizinkan bermain di taman sekolah hingga pukul 10.00.



Pukul 10.00 anak-anak masuk ke kelas masing-masing dan makan bersama, sebelum makan mereka baca doa bersama. Kelompok menemani anak-anak makan sampai selesai.
Kelas yang berisi 15 orang, namun yang hadir hanya 12 orang pada hari Kamis, 23 Maret 2017. Kelas dipimpin oleh satu orang guru, yaitu Ibu Halimah. Kelas berukuran kurang lebih 5x5 m dengan tiga meja besar. Dinding kelas diisi dengan hasil karya anak-anak.
Setelah selesai makan, anak-anak membaca doa. (1) Bu Halimah membagikan puzzle kepada masing-masing anak. (2) Setelah selesai memasang puzzle Bu Halimah memanggil satu-satu anak untuk membaca iqra. (3) Setelah membaca iqra anak-anak menghitung dengan menggunakan tiga bahasa, yaitu; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
           
Beberapa anak yang mendapat perhatian khusus dari guru adalah:
1.      A : sulit menangkap pelajaran dan sulit berkonsentrasi
2.      O : lebih muda dari teman-teman yang lain sehingga belum terlalu jelas dalam berbahasa
3.      Z : lebih aktif

Pukul 11.00, anak-anak pulang. Jika anak-anak belum dijemput orang tuanya, mereka tidak diizinkan keluar dari halaman sekolah. Selagi menunggu orang tuanya, anak-anak diizinkan menghabiskan bekal makanan atau bermain.
A dan K bermain mobil-mobilan. AT hanya melihat mereka bermain. Dan yang lainnya bermain di taman.



 EVALUASI
            Kegiatan prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :
·         Gift : objek yang dapat dipegang dan digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran, warna, dan menghitung. Anak-anak di TK Perwanis sudah menggunakan objek langsung.
·         Occupation : materi untuk mengembangkan keterampilan, seperti memasang puzzle, menghitung, menggambar, dan membuat bentuk mengikuti pola, dll. Anak-anak di TK Perwanis sudah memenuhi dasar kurikulum ini.
·         Nyanyian : anak-anak di TK Perwanis menggunakan nyanyian di dalam kelas dan menghitung dengan nyanyian.

Kegiatan prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional :
·         Fisik : anak-anak di TK Perwanis berolahraga kecil dan menari sebelum masuk kelas. Selain itu, anak-anak pada saat istirahat diizinkan bermain, berlari, melompat, memanjat bersama dengan teman-temannya.
·         Kognitif : anak-anak di TK Perwanis melatih kognisi dengan melalui hafalan iqra, huruf, dan angka.
·         Sosioemosional : anak-anak di TK Perwanis melatih perkembangan sosioemosional melalui kegiatan bermain dengan teman-temannya. Mereka dilatih untuk berinteraksi dan menyesuaikan emosi mereka di lingkungan sekolah.


TESTIMONI
            Muhammad Ridho Nst (16-165)
            Menurut saya, tugas observasi ini sangat menyenangkan saya bisa mendapat pelajaran baru dan suasana baru. Saya bisa mengenal anak anak TK yang ramah dan baik dan juga guru guru TK ramah, saya banyak mengambil pelajaran dari lingkunag TK.

Tamara Dwi Astari (16-178)
            Menurut saya, tugas observasi kecil ini adalah hal yang baru dan merupakan tugas yang menyenangkan bagi saya, karena disini kami menggunakan anak-anak sebagai penelitian lucu dan menerima kelompok kami dengan sangat ramah dan baik. Sehingga membuat kelompok merasa ingin bermain lagi dengan mereka. Dan disisni saya tau bagaimana proses pembelajaran pada anak-anak tersebut.
           
Putri Dina Lorenza (16-185)
            Menurut saya observasi ini sangat menyenangkan saya bisa mengenal lingkungan TK dan anak anak TK yang bermacam ragam, saya jadi mengerti bagaimana pola perkembangan pembelajaran di TK.
            Putri Dwinastiti (16-200)
            Menurut saya, observasi ini cukup menyenangkan disamping saya bisa mengenal anak TK yang menyenangkan, ditambah dengan guru yang ramah, dan saya memetik pelajaran dari TK ini dan mengerti bagaimana proses pembelajaran pada anak-anak.
Karin Dira Amira (16-222)
            Menurut saya, tugas observasi ini adalah tugas yang menyenangkan, karena pada kesempatan ini saya menemukan hal-hal baru yang tidak biasanya saya temukan. Pada saat itu, saya banyak belajar tentang bagaimana cara kuta memperlakukan anak agar anak tersebut dapat memahami pelajaranya, dari situ saya belajar untuk melatih kesabaran saya terhadap anak-anak, dan melatih jiwa bersosialisasi saya dengan anak-anak.
           


Ifan Lubis (16-223)
            Menurut saya, tugas observasi ini adalah tugas yang menyenangkan karena saya dapat mengenal anak anak TK yang memiliki bermcam sifat, guru guru yang ramah juga lingkungan TK yang menyenangkan.

POSTER

LAMPIRAN




Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Patmonodewo, DR. Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Papalia, Diane E., Olds Sally Wendkos, Feldman Duskin Ruth. 2008. Human Development Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
Santrock, John W.. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid 1,University of Texas at Dallas. Jakarta : Erlangga
Hurlock, Elizabeth B.. 1980. Developmental Psychology : A Life-Span Approach, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar