MINI
PROJECT : PENDIDIKAN PRASEKOLAH DI TK PERWANIS
TOPIK
: (9) Ruang Lingkup Pendidikan Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan Anak
Prasekolah di TK PERWANIS
Bobby Andrean (16.160)
M. Ridho NST (16.165)
Tamara Dwi Astari (16.178)
Putri Dina Lorenza (16.185)
Putri Dwinastiti (16.200)
Karin Dira Amira (16.222)
Ifan Lubis (16.223)
BAB 1 : PERENCANAAN
1.1 PENDAHULUAN
Pendidikan prasekolah adalah hal
yang menarik perhatian orang tua, masyarakat, dan pemerintah sebagai pengambil keputusan.
Seiring berkembangnya zaman, orang tua menyadari bahwa kualitas pada masa
anak-anak (early childhood), termasuk masa prasekolah, merupakan cermin
kualitas bangsa di masa depan.
Pada masa kini, kebanyakan orang tua
berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah secepat mungkin dengan alasan agar
anak pintar lebih cepat dari anak-anak lainnya. Yang menjadi fokus penelitian
ini adalah apakah kegiatan atau pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan
prasekolah masa kini sudah sesuai dengan tahapan perkembangan atau kurikulum
yang semestinya?
1.2 LANDASAN
TEORI
1.2.1 Sejarah dan Tokoh
Sebagai ayah pendidikan anak usia
bayi, Frederich Wilhelm Froebel, sangat mempengaruhi rancangan model sekolah
prasekolah di seluruh dunia masa kini. Ia menciptakan garden of
children atau kindergarten (Taman Kanak-Kanak) dimana
pendidikan di dalamnya perlu mengikuti sifat anak pada masa itu, yaitu bermain.
Hal penting lainnya adalah dasar bagi kurikulum yang dirancang Froebel,
yaitu gift (objek yang dapat dipegang dan digunakan anak
sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran,
warna, dan menghitung), occupation(materi untuk mengembangkan
berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengikuti
pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll), nyanyian, dan
permainan yang mendidik.
1.2.2 Anak Prasekolah
Menurut Biechler dan Snowman (1993),
anak prasekolah adalah anak usia 3-6 tahun. Snowman (1993) mengemukakan
ciri-ciri anak prasekolah yang biasanya ada di TK. Ciri-ciri yang dikemukakan
meliputi :
Ciri Fisik :
Sangat
aktif, menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri
Kemampuan
motorik kasar lebih berkembang daripada kemampuan motorik halus
Memiliki kesulitan
dalam memfokuskan pandangan pada objek kecil yang menyebabkan koordinasi tangan
dan mata belum sempurna
Anak laki-laki lebih
terampil melakukan kegiatan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih
terampil melakukan kegiatan motorik halus
Ciri Sosial :
Umumnya memiliki satu atau dua sahabat berjenis kelamin sama, namun
cepat berganti karena anak sangat mudah menyesuaikan diri
Kelompok
bermain kecil dan tidak terstruktur
Perselisihan sering terjadi namun tidak akan berlangsung lama, biasanya
karena perebutan mainan
Memiliki
kesadaran akan gender dan sex typing
Ciri Emosional :
Cenderung
mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka dan lebih sering berperilaku
tempertantrum
Ciri Kognitif :
Sudah
terampil berbahasa dan sangat senang berbicara
Kompetensi
anak perlu dikembangkan melalui interaksi sesuai dengan minat
1.2.3 Pendidikan
Prasekolah
Menurut The National Association for
The Education of Young Children (NAEYC), pendidikan prasekolah (early
childhood education) adalah pelayanan yang diberikan dalam tatanan masa
kanak awal. Fungsi pendidikan prasekolah sendiri merupakan sebagai persiapan
anak untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih matang.
Menurut UU RI No.2/1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 (2), pendidikan prasekolah adalah
pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan
keterampilan yang melandasai pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara
utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup.
1.2.4 Bermain
Menurut Bergen (1988), bermain dalam
tatanan pendidikan prasekolah dapat digambarkan sebagai berikut :
Bermain
bebas ; kegiatan bermain dimana anak berkesempatan melakukan berbagai
pilihan alat dan memilih bagaimana menggunakan alat tsb
Bermain
dengan bimbingan ; kegiatan bermain dimana guru memilih alat dan anak
dapat memilih untuk menggunakannya dengan konsep tertentu
Bermain
dengan diarahkan ; kegiatan bermain dimana guru mengajarkan bagaimana
menyelesaikan suatu tugas khusus
Melalui kegiatan bermain, guru
mendapat gambaran tentang tahap perkembangan dan kemampuan umum anak. Bentuk
bermain tersebut :
Bermain Sosial
Dengan bentuk seperti ini, guru
dapat melihat partisipasi anak dalam suatu kegiatan bermain dan akan
menunjukkan derajat partisipasi berbeda. Parten (1932) dan Brewer (1992)
menjelaskan berbagai derajat partisipasi anak :
Solitary
Play ; anak bermain sendiri tanpa menghiraukan anak lainnya
Onlooker
Play ; anak hanya sebagai penonton dalam permainan tersebut
Parallel
Play ; anak menggunakan mainan yang sama atau meniru cara anak lain
bermain, namun tetap bermain sendiri
Associative
Play ; anak bermain bersama namun permainan tidak terstruktur
Cooperative
Play ; anak bermain bersama dengan aturan-aturan tertentu
1.2.5 Praktik Pendidikan Anak
Prasekolah
Pada tahun 1986, NAEYC meneliti isu praktik
yang cocok dikembangkan pada program masa awal anak-anak. Dalam suatu studi,
anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dengan praktik yang cocok
menurut dokumen yang diterbitkan NAEYC memperlihatkan perilaku kelas yang lebih
cocok dan kebiasaan belajar yang lebih baik (Hart & others, 1993).
KOMPONEN
|
PRAKTIK YANG COCOK
|
PRAKTIK YANG
TIDAK COCOK
|
Perkembangan bahasa, melek huruf, dan
perkembangan kognitif
|
Mendengar dan membaca cerita, bermain drama, mengikuti
kunjungan lapangan, berbicara secara informal dengan anak-anak dan orang
dewasa lain
|
Mengenal huruf tunggal, membaca alphabet, menyanyikan
nyanyian alphabet, mewarnai sesuai pola, menulis huruf di atas pola yang
sudah tercetak
|
Mengembangkan pemahaman konsep diri dengan berinteraksi
dengan lingkungan, mencari solusi atas masalah konkret, mempelajari
matematika, sains, ilmu sosial, kesehatan yang diintegrasikan melalui
kegiatan bermakna
|
Pelajaran menekankan perkembangan keterampilan secara
terpisah melalui ingatan. Perkembangan kognitif anak dilihat sebagai
terkotak-kotak dalambidang pelajaran, dan jadwal disusun untuk setiap
pelajaran itu
|
Perkembangan fisik
|
Mengembangkan otot besar melalui berlari, melompat,
melakukan kegiatan di luar rumah dan direncanakan setiap hari
|
Peluang untuk mengembangkan otot besar terbatas karena
belajar terfokus di dalam ruangan
|
Mengembangkan otot kecil melalui melukis, menggunting, dll
|
Kegiatan otot kecil terbatas pada menulis dengan pensil,
mewarnai bentuk yang sudah digambar sebelumnya, dll
|
Perkembangan astetika dan motivasi
|
Mengekspresikan diri dengan seni dan musik difasilitasi
oleh alat seni
|
Seni terdiri dari mewarnai sesuai contoh, menyanyi
mengikuti arahan guru
|
Keingintahuan untuk memahami dunia digunakan untuk
memotivasi anak untuk terlibat dalam belajar
|
Anak diwajibkan berpartisipasi, untuk memperoleh hadiah
atau untuk menghindari hukuman
|
Namun semakin berkembangnya zaman
juga menuntut perubahan praktik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan
prasekolah, namun tetap disesuaikan dengan tahap perkembangan anak sehingga
menghasilkan perilaku yang diinginkan serta menjadi persiapan yang matang untuk
anak masuk ke kelas satu.
ALAT/BAHAN
Kamera
Notes
Pulpen
1.4 Analisa Data
Data
di peroleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah
yang telah di tentukan. Data yang telah di peroleh akan diolah sesuai dengan
teori pendidikan anak pra sekolah.
1.5 SAMPEL PENELITIAN DAN LOKASI
PENGAMBILAN DATA
Sampel
: Siswa dan guru kelas TK A di TK Perwanis
Tempat
: TK PERWANIS Jln. Sei Batang serangan No. 4 Medan
JADWAL PELAKSANAAN
URAIAN
|
TANGGAL
|
Diskusi pemilihan topik
|
10 maret 2017
|
Diskusi pemilihan judul
|
17 Maret 2017
|
Observasi
|
23 Maret 2017
|
Pengolahan data
|
6 April 2017
|
Diskusi kelompok
|
6 April 2017
|
Pembuatan poster
|
8 April 2017
|
Posting Blog
|
9 April 2017
|
BAB 2 : PELAKSANAAN
SISTEMATIS
PELAKSANAAN PENELITIAN
10 Maret
2017 : Diskusi pemilihan topik
17 Maret
2017 : Diskusi pemilihan judul dan teori
23 Maret
2017 : Observasi
06 April
2017 : Pengolahan Data
06 April
2017 : Diskusi kelompok
08 April
2017 : Pembuatan poster
09 April
2017 : posting blog
BAB 3 : LAPORAN DAN
EVALUASI
Laporan
1.
Jadwal
Kegiatan (kamis 23 Maret 2017)
08.30 - 09.40 : Sesi
kelas pertama
09.40 – 10.00 :
Istirahat, Bermain bersama diluar kelas, cuci tangan dan berdoa
10.00 – 10.15 : makan
bersama di dalam kelas
10-.15 – 11.00 : Sesi
kelas kedua, Pulang
2.
Sistematika
Observasi
·
Kelompok
tiba di TK Perwanis pukul 08.30. anak anak sedang melangsungkan sesi kelas
pertama.
·
Pukul
09.00 anak anak sedang mengerjakan soal yang ada di buku berupa mencocokan
gambar satu dengan yang lain dan melukis.
Kelas yang berisi 15 orang, namun yang hadir hanya 12
orang pada hari Kamis, 23 Maret 2017. Kelas dipimpin oleh satu orang guru, yaitu
Ibu Halimah. Kelas berukuran kurang lebih 5x5 m dengan tiga meja besar. Dinding
kelas diisi dengan hasil karya anak-anak.
Pukul 09.40 anak-anak selesai sesi kelas pertama.
Anak-anak diizinkan bermain di taman sekolah hingga pukul 10.00.
Pukul 10.00 anak-anak masuk ke kelas masing-masing dan
makan bersama, sebelum makan mereka baca doa bersama. Kelompok menemani
anak-anak makan sampai selesai.
Kelas yang berisi 15 orang, namun yang hadir hanya 12
orang pada hari Kamis, 23 Maret 2017. Kelas dipimpin oleh satu orang guru,
yaitu Ibu Halimah. Kelas berukuran kurang lebih 5x5 m dengan tiga meja besar.
Dinding kelas diisi dengan hasil karya anak-anak.
Setelah selesai makan, anak-anak membaca doa. (1) Bu
Halimah membagikan puzzle kepada masing-masing anak. (2) Setelah selesai
memasang puzzle Bu Halimah memanggil satu-satu anak untuk membaca iqra. (3)
Setelah membaca iqra anak-anak menghitung dengan menggunakan tiga bahasa,
yaitu; Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Beberapa anak
yang mendapat perhatian khusus dari guru adalah:
1.
A : sulit menangkap pelajaran dan sulit berkonsentrasi
2.
O : lebih muda dari teman-teman yang lain sehingga belum
terlalu jelas dalam berbahasa
3.
Z : lebih aktif
Pukul 11.00,
anak-anak pulang. Jika anak-anak belum dijemput orang tuanya, mereka tidak
diizinkan keluar dari halaman sekolah. Selagi menunggu orang tuanya, anak-anak
diizinkan menghabiskan bekal makanan atau bermain.
A dan K
bermain mobil-mobilan. AT hanya melihat mereka bermain. Dan yang lainnya
bermain di taman.
EVALUASI
Kegiatan
prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :
·
Gift : objek yang
dapat dipegang dan digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat
belajar tentang bentuk, ukuran, warna, dan menghitung. Anak-anak di TK Perwanis
sudah menggunakan objek langsung.
·
Occupation : materi
untuk mengembangkan keterampilan, seperti memasang puzzle, menghitung,
menggambar, dan membuat bentuk mengikuti pola, dll. Anak-anak di TK Perwanis
sudah memenuhi dasar kurikulum ini.
·
Nyanyian : anak-anak
di TK Perwanis menggunakan nyanyian di dalam kelas dan menghitung dengan
nyanyian.
Kegiatan
prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan
sosioemosional :
·
Fisik : anak-anak
di TK Perwanis berolahraga kecil dan menari sebelum masuk kelas. Selain itu,
anak-anak pada saat istirahat diizinkan bermain, berlari, melompat, memanjat
bersama dengan teman-temannya.
·
Kognitif : anak-anak di
TK Perwanis melatih kognisi dengan melalui hafalan iqra, huruf, dan angka.
·
Sosioemosional : anak-anak
di TK Perwanis melatih perkembangan sosioemosional melalui kegiatan bermain
dengan teman-temannya. Mereka dilatih untuk berinteraksi dan menyesuaikan emosi
mereka di lingkungan sekolah.
TESTIMONI
Muhammad
Ridho Nst (16-165)
Menurut saya, tugas observasi ini
sangat menyenangkan saya bisa mendapat pelajaran baru dan suasana baru. Saya
bisa mengenal anak anak TK yang ramah dan baik dan juga guru guru TK ramah,
saya banyak mengambil pelajaran dari lingkunag TK.
Tamara Dwi Astari (16-178)
Menurut
saya, tugas observasi kecil ini adalah hal yang baru dan merupakan tugas yang
menyenangkan bagi saya, karena disini kami menggunakan anak-anak sebagai
penelitian lucu dan menerima kelompok kami dengan sangat ramah dan baik.
Sehingga membuat kelompok merasa ingin bermain lagi dengan mereka. Dan disisni
saya tau bagaimana proses pembelajaran pada anak-anak tersebut.
Putri Dina Lorenza (16-185)
Menurut
saya observasi ini sangat menyenangkan saya bisa mengenal lingkungan TK dan
anak anak TK yang bermacam ragam, saya jadi mengerti bagaimana pola
perkembangan pembelajaran di TK.
Putri
Dwinastiti (16-200)
Menurut
saya, observasi ini cukup menyenangkan disamping saya bisa mengenal anak TK
yang menyenangkan, ditambah dengan guru yang ramah, dan saya memetik pelajaran
dari TK ini dan mengerti bagaimana proses pembelajaran pada anak-anak.
Karin Dira
Amira (16-222)
Menurut
saya, tugas observasi ini adalah tugas yang menyenangkan, karena pada
kesempatan ini saya menemukan hal-hal baru yang tidak biasanya saya temukan.
Pada saat itu, saya banyak belajar tentang bagaimana cara kuta memperlakukan
anak agar anak tersebut dapat memahami pelajaranya, dari situ saya belajar
untuk melatih kesabaran saya terhadap anak-anak, dan melatih jiwa
bersosialisasi saya dengan anak-anak.
Ifan Lubis (16-223)
Menurut
saya, tugas observasi ini adalah tugas yang menyenangkan karena saya dapat
mengenal anak anak TK yang memiliki bermcam sifat, guru guru yang ramah juga
lingkungan TK yang menyenangkan.
POSTER
LAMPIRAN
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Patmonodewo, DR. Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak
Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka
Cipta dan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Papalia,
Diane E., Olds Sally Wendkos, Feldman Duskin Ruth. 2008. Human
Development Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
Santrock,
John W.. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup, Edisi
5, Jilid 1,University of Texas at Dallas. Jakarta :
Erlangga
Hurlock,
Elizabeth B.. 1980. Developmental Psychology : A Life-Span Approach,
Fifth Edition. Jakarta: Erlangga